Aku akan pergi meninggalkanmu
Kala jemariku tak mampu lagi tuk ungkapkan semua isi hatiku, bahkan usus dan segenggam khayalanku
Aku akan pergi meninggalkanmu
Kala kata tiada lagi bermakna
Kala mentari telah begitu gelap
Dan aku tak tahu lagi posisiku dimana.
Aku akan pergi meninggalkanmu
Kala semua yang pernah kutanggalkan kupakai dan kuketatkan kembali
Dimana aku kembali menjadi bayi lagi
Dan saat kau ke rumahku
Lalu kau tancapkan bendera putih
Lalu kau pahat nisanku
Kau galikan liangku
Kau taburinya dengan bunga
Dan kau menangis sedang aku tersenyum
Maka aku takkan pergi meninggalkanmu
Karena aku masih berada di setiap puisiku
Kecuali kau tak betah lagi
Kala aku menyanyi, teriak dan diam di rumah imajimu.
Makassar, 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar