Seakan berlari menjemput maut
Air mata berceceran di lantai
Sejuta kenangan menggenangi fikiran
Dirangkulnya dalam-dalam
Tak lepas-lepas
Dia bisikkan kata :
“ Aku masih ingin bersamamu, menantang dunia lewati hari gapai cita cinta “
Tapi sorot mata kekasihnya yang kosong seakan berkata :
“Maafkan aku dik, kini perjalananku telah usai, sebab ajal kan menjemput usia. Tetaplah tersenyum biarlah sejuta kenangan menyelimutiku di pembaringan”
Nafasnya tersendat
Badannya kaku
Semuanya membisu
Kekasihnya mati dalam pelukan
Bontomanai, 20 Januari 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar