Pulpen, kertas dan imaji
Tak mampu lagi ku buang seperti inginmu
Sebab kelak itu kan jadi aku
Maka biarkanlah dia mengantarku
Ke tempat tambatkan hati
Pulpen, kertas dan imaji
Acap kali menggodaku
Tuk menari bersama dalam irama apa saja
Maka biarkan dia mengantarku
Karena tak semua kata dapat disampaikan lewat berkata.
Makassar, 23 Juli 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar